Senin, 20 Februari 2012

Resiko Kerja di Kantor jika Dibandingkan Kerja Lapangan

0 komentar
             Mungkin kebanyakan orang menginginkan sebuah pekerjaan yang nyaman, duduk manis dikantor, berhadapan dengan computer, berpakain necis, gagah, bergaul dengan orang-orang yang punya visi, tempat kerja yang pull AC, makan dan minum yang sediakan, pergi dan pulang kantor diantara oleh mobil khusus, rumah/penginapan yang mewah dan berbagai fasilitas lainnya. Kedengarannya memang enak, tetapi ini awal dari sebuah bencana.

Tahukah anda, bahwa pekerjaan kantor lebih berisiko terhadap kesehatan daripada kerja lapangan? Dibawah ini adalah list risiko kerja dikantor yang saya catat dari pengalaman pribadi. Resiko ini lebih diperparah jika bekerja pada sebuah kantor/perusahaan yang menuntut profesionalisme tinggi, disiplin waktu yang ketat, dan manajemen yang terlalu menuntut dan kurang memperhitungkan sisi ergonomis dan hubungan psikologis orang dan tempat kerja.
 
Rentang terkena stroke
Kegemukan adalah sebuah keadaan yang paling ditakuti saat ini. Kegemukan adalah sumber segala penyakit, terutama stroke. Stroke yang disebabkan karena penumpukan lemak pada tubuh khususnya pada pembuluh darah. Hal ini karena, seorang pekerja kantor jarang melakukan aktivitas fisik yang berarti, apalagi seseorang yang malas berolahraga.
Tingkat stress lebih tinggi
Stress di tempat kerja (kantor), lebih besar jika dibandingkan dengan kerja lapangan. Tingkat tuntutan dan profesionalisme terhadap pekerjaan membuat sebuah tekanan batin yang sangat berat, apalagi, jika berbuat sebuah kekeliruan, yang berakibat pada sebuah situasi yang merugikan. Bagi manajemen perusahaan yang terlalu menuntut, keadaan ini yang paling sering membuat seorang pekerja mengadakan resign (keluar), karena tidak kuat menahan beban psikis.
Lebih mudah mengalami gangguan mata
Karena kerja kantor tidak bisa di pisahkan dengan computer, sehingga gangguan mata lebih mungkin dialami oleh seorang pekerja kantor. Duduk didepan computer seharian, berfokus pada satu arah, yaitu layar computer, kemungkinan besar membuat kelainan pada mata, baik mata minus ataupun positif. Sehingga kebanyakan pekerja kantor akan memakai kacamata, terkecuali saya, masih sehat walafiat.
Tumbuhnya penyakit “sombong”
Biasanya, seorang pekerja kantor menganggap dirinya lebih berharga, punya derajat dan kedudukan lebih tinggi, ataupun penghasilan yang lebih besar dan lain-lain. Hal ini bisa dilihat dalam sebuah perusahan yang dengan ribuan pekerja, dimana biasanya hanya dikendalikan oleh puluhan orang saja sebagai staff office. Kesombongan biasanya ditunjukkan dalam gaya berkomunikasi dengan bawahan, jaga image, tidak mau makan bersama, senyum yang mahal dan sebagainya.
Kekuatan fisik akan terdistorsi
Bagi saya, ini adalah yang paling terasa. Dulu, kekuatan fisik adalah kebanggaan saya dan selalu merasa sangat sehat. Tidak sombong, dulu push up saya bisa dapat lebih dari 70kali hingga 100, rest of bisa 20 kali, dan lari 10km bukanlah hal yang jauh. Tapi sekarang, untuk push up 15 kali sudah payah, rest of 5 kali, lengan rasanya sudah ingin patah, atau berjalan saja dari halaman depan kelantai 2, sudah ngos-ngosan. Hal ini disebabkan karena adanya distorsi otot, karena jarang digunakan, akibat waktu yang sangat sedikit untuk berolahraga.
Kekurangan vitamin D
Kita tahu bahwa vitamin D, di olah atas bantuan sinar matahari. Dengan kerja dalam ruangan dari pagi sampai sore, bahkan kadang malam atau tengah malam, sehingga kesempatan untuk mendapatkan sinar matahari sangat kurang. Hal ini bisa berakibat pada kekurangan vitamin D.
Rentang mengalami penyakit hemoroid
Mungkin ini adalah penyakit yang paling banyak dialami oleh seorang pekerja kantor. Duduk didepan computer seharian, tanpa banyak kesempatan untuk berdiri, sehingga dapat menyebabkan hemoroid (wasir/ambaien). Jika tidak pintar-pintar mengatasinya, kemungkinan akan bisa bertambah para dengan gangguan pencernaan lainnya seperti sembelit, gangguan buang air besar dan lain-lain.
Gaya hidup boros
Boros, adalah adalah saudara karib syaitan, karena biasanya orang yang boros hidup berpoya-poya. Apalagi ditunjang dengan gaji yang cukup lumayan, sikap boros akan semakin menjadi-jadi. Mungkin ini adalah pelampiasan waktu saat kuliah, yang serba susah dalam masalah keuangan.
Masih banyak lagi yang ada dalam catatan harian saya tentang resiko yang harus ditanggung oleh orang yang kerja kantor. Seperti persaingan dalam mencapai sebuah posisi, diskomunikasi antara atasan ataupun kolega, waktu isterahat yang tidak cukup dan lain-lain. Karena terlalu panjang, jangan sampai anda bosan, saya cukupkan disini. Kita akan berbagi lain waktu.
Bagi anda yang berniat menjadi seorang pekerja kantor coba pikirkan matang-matang. Bagi saya, kerja dikantor sama saja bekerja dalam dibalik penjara. Tidak ada kebebasan waktu, karena waktu kita sudah dibeli oleh manajemen. Anda bisa kerja dikantor, dan terbebas dari resiko gangguan diatas, jika kantor itu adalah milik anda sendiri.


Posting Komentar